Selasa, 14 November 2017

model kebaya modern

Dominique Diyose melenggang anggun menjelang akhir acara peragaan busana bertema Romansa Flora, 8 Februari lalu di Grand Hyatt Jakarta. Ia memakai kebaya putih berbentuk cape dengan bordiran penuh dan aplikasi mutiara dari Ambon. Kebaya putih tersebut merupakan salah satu bagian dari 29 rancangan desainer Didiet Maulana untuk koleksi Svarna dari Ikat Indonesia yang ia tampilkan di ajang pameran pernikahan yang digelar Grand Hyatt Jakarta.

 Didiet mempresentasikan kebaya dalam satu pegelaran yang menghadirkan musik chamber orchestra dan penyanyi acapella secara live. Alunan lagu-lagu daerah Indonesia mengiringi langkah gemulai para model. Di akhir sekuen pertama, penyanyi Andien tampil menghibur dengan suaranya yang khas. Kebaya rancangan Didiet bersiluet simple dan klasik namun mampu memperlihatkan kepribadian dan aura pemakainya.

Meski demikian Didiet tidak menghilangkan ciri kemewahan kebaya-kebaya rancangannya, terutama dengan penambahan kristal dan mutiara dari Nusantara. Kebayanya juga tampil modern, antara lain dengan kebaya lengan pendek yang diberi luaran yang bisa dilepas. Ia juga menghadirkan kebaya dengan punggung rendah, berkerah tinggi, serta kebaya yang penuh bunga-bunga cantik. Sebagai padanan kebaya ia memilih kain Songket Palembang, Tapis Lampung, Songket Bali, juga kain Endek Bali. "Untuk tepi sulaman atau detil saya banyak memakai bentuk bunga anggrek dan mawar, pokoknya bentuk bunga Indonesia," katanya dalam konferensi pers sebelumnya. Selain membuat kebaya, Didiet juga membuat baju Bodo atau baju Kurung yang tampil lebih modern. Misalnya dengan potongan yang lebih memperlihatkan lekuk tubuh dan pemilihan warna. Kesan muda dan modern juga disampaikan Andien. Ia bercerita bagaimana ia mengagumi kain songket yang dikenakannya karena tidak menimbulkan kesan "tua". "Padahal kain songket ini biasanya hanya dipakai wanita seumur mama saya, tapi sekarang saya memakainya dan tampak tetap muda," katanya. Kebaya pengantin menurut Didiet adalah sebuah memori yang bisa dibawa pulang oleh mempelai dan dikenang seumur hidupnya. "Mereka juga bisa menceritakan dan memamerkan kebaya ini kepada anak cucunya.

Karena itu baju pengantin adalah sesuatu yang sangat personal," katanya. Sementara itu untuk tren warna, menurutnya saat ini warna-warna bernuansa keemasan sedang disukai kembali. "Warna gold memang naik lagi, hampir setengah dari pesanan kebaya pengantin yang sedang saya tangani berwarna gold. Namun sekarang ini lebih berani main tabrak warna, misalnya warna gold dengan olive green," ujarnya. Pemilihan kebaya pengantin warna keemasan ini menurut Didiet disebabkan karena kejenuhan terhadap warna putih. "Warna putih memang tidak pernah salah, karenanya saya menyarankan jika warna untuk akad nikah sudah putih, maka untuk resepsi memakai warna lain yang lebih cerah," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

model kebaya modern

Dominique Diyose melenggang anggun menjelang akhir acara peragaan busana bertema Romansa Flora, 8 Februari lalu di Grand Hyatt Jakarta. Ia ...